Selain faktor permintaan, biaya logistik internasional juga mempengaruhi harga tembaga lokal. Ketika ongkos kirim meningkat, eksportir akan mencari margin tambahan dari pasar lokal dengan cara menekan harga beli. Ini sebabnya harga tembaga rongsok tidak bisa lepas dari pengaruh global dan harus dianalisis dalam konteks pasar dunia.
Peran Pengepul dalam Penentuan Harga

Pengepul memegang peran sentral dalam rantai distribusi tembaga bekas. Mereka berfungsi sebagai penghubung antara pengumpul kecil atau pemulung dengan pabrik peleburan atau eksportir besar. Dalam menentukan harga beli, pengepul mempertimbangkan beberapa aspek penting, seperti kualitas barang, jumlah pasokan, ongkos operasional, dan tren harga pasar saat itu.
Harga awal biasanya ditetapkan oleh pengepul besar berdasarkan negosiasi dengan pabrik. Kemudian, harga tersebut diturunkan sedikit untuk dibeli dari pengepul kecil dan pemulung, guna menutupi biaya transportasi, tenaga kerja, serta risiko penyusutan material akibat kualitas yang kurang baik. Pola distribusi harga ini menciptakan margin yang berbeda di tiap level rantai pasok.
Beberapa pengepul besar juga mengacu pada indeks harga logam bekas yang diterbitkan secara berkala. Namun, karena pasar rongsokan di Indonesia masih bersifat informal, seringkali harga lebih ditentukan oleh kekuatan tawar-menawar serta hubungan personal antara pemasok dan pengepul.