Faktor lain yang turut memengaruhi harga adalah kualitas tembaga yang ditawarkan. Tembaga murni tanpa lapisan plastik atau kotoran lainnya dihargai lebih tinggi dibandingkan dengan tembaga bercampur, seperti kabel tembaga yang belum dikupas. Oleh sebab itu, para pengepul kerap menawarkan dua jenis harga, tergantung dari kebersihan dan kemurnian material tembaga yang mereka terima.
Baca Juga: Terbaru! Harga Tembaga Per Kilo di Rongsokan
Prediksi Perubahan Harga Tembaga di Rongsokan

Melihat tren dari beberapa bulan terakhir, harga tembaga di rongsokan diperkirakan akan mengalami sedikit peningkatan dalam 1–2 bulan ke depan. Peningkatan ini tidak terlepas dari tren permintaan global yang menunjukkan pertumbuhan, terutama dari sektor industri kendaraan listrik, infrastruktur, dan konstruksi.
Data dari London Metal Exchange (LME) menunjukkan bahwa harga tembaga global telah naik sekitar 3% dalam tiga minggu terakhir. Hal ini turut mendorong para eksportir tembaga bekas di Indonesia untuk menyerap lebih banyak stok dari pasar lokal. Secara historis, kenaikan harga tembaga dunia selalu diikuti oleh peningkatan harga tembaga rongsokan di dalam negeri, meskipun ada jeda waktu tertentu.
Selain itu, adanya potensi gangguan pasokan dari negara produsen utama seperti Chile dan Peru akibat ketegangan politik dan cuaca ekstrem menjadi faktor pendorong kenaikan harga. Apabila pasokan global terganggu, maka nilai jual tembaga—termasuk yang berasal dari limbah daur ulang—akan semakin tinggi.