- Tembaga Katoda (99.99%): Rp155.000 – Rp160.000 perkilo
- Tembaga Murni (99.9%): Rp145.000 – Rp155.000 perkilo
- Tembaga Wire Rod: Rp140.000 – Rp150.000 perkilo
- Tembaga Scrap Grade A: Rp120.000 – Rp130.000 perkilo
- Tembaga Scrap Grade B: Rp100.000 – Rp115.000 perkilo
- Tembaga Campuran/Kuningan: Rp80.000 – Rp95.000 perkilo
Disparitas harga ini mencerminkan perbedaan dalam aplikasi industri dan proses pengolahan yang dibutuhkan untuk memanfaatkan masing-masing jenis tembaga.
Faktor yang Memengaruhi Harga Tembaga

Harga tembaga perkilo tidak terbentuk dalam ruang hampa. Ada banyak variabel kompleks yang berinteraksi untuk menentukan nilai pasar dari logam ini.
Pengaruh Ekonomi Global
Kondisi ekonomi global memiliki dampak langsung terhadap harga tembaga. Sebagai logam industrial yang vital, tembaga sering disebut sebagai “Dr. Copper” karena kemampuannya dalam mendiagnosis kesehatan ekonomi dunia.
Pada 2025 ini, pemulihan ekonomi pasca-pandemi yang berkelanjutan telah mendorong permintaan infrastruktur di berbagai negara. Program stimulus ekonomi besar-besaran di Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Tiongkok menciptakan lonjakan kebutuhan tembaga untuk proyek-proyek konstruksi, renovasi infrastruktur, dan ekspansi jaringan listrik.
Selain itu, kebijakan suku bunga yang diterapkan bank sentral dunia turut memengaruhi harga tembaga. Penurunan suku bunga cenderung mendorong aktivitas ekonomi dan investasi infrastruktur yang menggunakan tembaga, sehingga meningkatkan permintaan dan harga.