Banyak tambang tembaga dioperasikan oleh perusahaan asing dan produksinya lebih difokuskan untuk ekspor. Akibatnya, pasokan untuk kebutuhan dalam negeri menjadi terbatas, dan hukum ekonomi berlaku: ketika pasokan menipis, harga pun naik.
Baca Juga: Update Terbaru! Harga Tembaga 1 Kg Hari Ini
Selain itu, beberapa tambang tembaga di Indonesia berada di daerah yang sulit dijangkau, yang membuat biaya operasional tinggi dan menurunkan efisiensi distribusi. Hal ini pada akhirnya berdampak pada harga tembaga yang ditawarkan kepada pasar domestik.
2. Tingginya Permintaan Industri
Permintaan dari sektor industri yang terus meningkat juga menjadi pemicu lonjakan harga. Tembaga merupakan bahan utama dalam berbagai industri, termasuk listrik, konstruksi, dan otomotif. Kabel listrik, pipa, serta komponen elektronik sangat mengandalkan tembaga karena sifat konduktif dan ketahanannya yang tinggi.
Seiring meningkatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia dan tren elektrifikasi kendaraan, permintaan akan tembaga pun naik drastis. Ketika permintaan lebih tinggi dibanding pasokan, otomatis harga akan terdorong naik sebagai konsekuensinya.
3. Fluktuasi Harga Global
Harga tembaga di Indonesia tidak bisa lepas dari pengaruh harga tembaga dunia. Karena merupakan komoditas global, harga tembaga ditentukan oleh pasar internasional yang sangat dinamis. Ketika terjadi gangguan produksi di negara penghasil utama seperti Chile atau Peru, harga global akan terdampak, dan efeknya langsung terasa di pasar lokal.
