Perhatikan Waktu Penjualan
Waktu penjualan dapat mempengaruhi harga yang Anda dapatkan. Cobalah untuk memantau tren harga tembaga global dan jual ketika harganya sedang tinggi. Biasanya, harga logam cenderung lebih tinggi ketika ekonomi sedang berkembang dan permintaan industri meningkat.
Perkembangan Harga Tembaga Bekas dalam 5 Tahun Terakhir
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tren harga tembaga bekas, berikut adalah perkembangan harga rata-rata tembaga bekas Grade A dalam 5 tahun terakhir:
Tahun 2020
Pada tahun 2020, harga tembaga bekas mengalami fluktuasi yang signifikan akibat pandemi COVID-19. Di awal tahun, harga tembaga bekas Grade A berkisar antara Rp 75.000 hingga Rp 85.000 per kilogram. Namun, pada pertengahan tahun, harga turun drastis hingga mencapai Rp 60.000 per kilogram akibat perlambatan ekonomi global. Menjelang akhir tahun, harga mulai pulih dan kembali ke level Rp 80.000 per kilogram.
Tahun 2021
Tahun 2021 menjadi tahun pemulihan bagi harga tembaga bekas. Seiring dengan pemulihan ekonomi global pasca-pandemi, permintaan tembaga meningkat signifikan, terutama dari sektor konstruksi dan manufaktur. Harga tembaga bekas Grade A mencapai puncaknya pada pertengahan tahun dengan kisaran Rp 90.000 hingga Rp 100.000 per kilogram.
Tahun 2022
Pada tahun 2022, harga tembaga bekas relatif stabil dengan sedikit kecenderungan naik. Harga tembaga bekas Grade A berkisar antara Rp 95.000 hingga Rp 105.000 per kilogram. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan permintaan dari industri elektronik dan energi terbarukan.
Tahun 2023
Tahun 2023 ditandai dengan fluktuasi harga yang moderat. Di awal tahun, harga tembaga bekas Grade A berada di level Rp 100.000 per kilogram. Namun, pada pertengahan tahun, harga turun menjadi sekitar Rp 90.000 per kilogram akibat kekhawatiran resesi global. Menjelang akhir tahun, harga kembali naik ke level Rp 95.000 hingga Rp 100.000 per kilogram.