Harga tembaga bekas selalu menjadi sorotan bagi banyak orang, mulai dari pelaku usaha daur ulang tembaga bekas hingga masyarakat yang ingin menjualnya. Di kota besar, harga bisa berbeda-beda tergantung lokasi, permintaan, dan kondisi pasar logam dunia saat ini. Pertanyaannya, kota mana yang menawarkan harga paling tinggi? Artikel ini akan mengupas perbandingan harga di beberapa kota besar, faktor yang memengaruhi, serta manfaat apa saja yang didapat.
Daftar Isi
Apa yang Menjadi Pembeda Harga di Berbagai Kota?
Harga tembaga bekas tidak pernah berada di posisi tetap, harga selalu berubah mengikuti dinamika pasar. Beberapa faktor utama yang mempengaruhinya antara lain:
- Kondisi Global Logam
Harga tembaga internasional sangat berpengaruh pada pasar lokal. Ketika harga global naik, harga di dalam negeri biasanya ikut terdongkrak. - Kualitas dan Kemurnian Tembaga
Tembaga murni memiliki harga lebih tinggi dibanding campuran atau yang sudah terkontaminasi. Semakin sedikit kotoran, semakin mahal harganya. - Lokasi Penjualan
Kota besar dengan banyak industri biasanya menawarkan harga lebih tinggi karena kebutuhan bahan baku yang besar. - Permintaan Industri Lokal
Kawasan industri yang padat akan mendorong harga lebih tinggi dibanding daerah dengan aktivitas industri rendah.
Perbandingan Harga Tembaga Bekas di Beberapa Kota Besar (Data Aktual)
Berikut rangkuman harga tembaga bekas dengan berat per kilogram di beberapa kota besar (update September 2025). Perlu diingat bawah harga ini sangat tergantung pada jenis tembaga (kupas / non-kupas / kabel / TB, TM1, dll.), kondisi barang, serta lokasi pengepul.
1. Jakarta — Harga tertinggi untuk tembaga kabel kupas dan kabel bersih
Di Jakarta, pengepul dan pabrik daur ulang cenderung memberi harga tertinggi untuk tembaga kabel kupas (bare bright) dan kabel tembaga bersih karena permintaan industri besar dan akses logistik yang mudah. Kisaran yang biasa dipantau: Rp100.000 – Rp147.000 / kg tergantung kategori (kupas bisa di kisaran atas). Sumber lokal yang memantau pasar rongsokan juga melaporkan penawaran tinggi khusus untuk tembaga lidi/jenis murni.
2. Surabaya — Kompetitif, kuat di segmen industri & ekspor
Surabaya sering menawarkan harga mendekati Jakarta untuk kategori tembaga kupas dan kabel berkualitas karena aktivitas pelabuhan dan pemasok industri di Jawa Timur. Kisaran praktis yang sering ditemui: Rp95.000 – Rp145.000 / kg tergantung grade; untuk kabel TM1–TM2 penawaran bisa menyentuh angka teratas.
3. Bandung — Variatif, peluang lebih baik untuk barang terpilah rapi
Di Bandung harga relatif variatif: pengepul perkotaan memberi premium bila tembaga sudah dipilah (kupas) dan bersih. Untuk tembaga kupas berkualitas, kisaran Rp92.000 – Rp130.000 / kg sering muncul; untuk tembaga bercampur/isolated biasanya di bawah itu. Bandingkan beberapa pengepul untuk mendapatkan margin terbaik.
4. Medan — Sedikit di bawah Jawa, tapi naik karena pembangunan industri lokal
Medan umumnya menawarkan harga sedikit lebih rendah dibanding pusat-pusat industri di Jawa, namun tren pembangunan kawasan industri membuat permintaan naik. Perkiraan realistis: Rp90.000 – Rp140.000 / kg untuk kategori medium–tinggi; tembaga non-kupas signifikan lebih rendah (banyak laporan lokal menunjukkan selisih jauh antara kupas dan non-kupas).
5. Gambaran Harga Nasional & Pengaruh Harga Global
Secara nasional, tembaga kupas berkisar sekitar Rp100.000–Rp120.000 / kg pada level pasar ritel/pengepul yang awas (nomor ini konsisten dengan pantauan beberapa portal industri rongsok). Pergerakan harga tembaga bekas di pasar domestik sangat dipengaruhi oleh harga tembaga global (laku di bursa komoditas) dan nilai tukar—ketika patokan tembaga dunia naik, penawaran pengepul lokal cepat menyesuaikan.
Mengapa Kota Besar Bisa Menawarkan Harga Lebih Tinggi?
Kota besar memiliki ekosistem industri yang luas. Permintaan tembaga untuk bahan baku kabel, peralatan listrik, hingga konstruksi membuat harga lebih kompetitif. Selain itu, ketersediaan jaringan pengepul yang banyak memicu persaingan harga, sehingga penjual bisa mendapatkan penawaran terbaik.
Analisis Kota dengan Prospek Harga Tertinggi di Masa Depan
Banyak orang hanya melihat harga saat ini, padahal penting juga memperkirakan kota mana yang akan menawarkan harga lebih tinggi di masa mendatang. Berdasarkan tren industri dan perkembangan infrastruktur, berikut analisis singkat:
- Jakarta: Harga tinggi, tapi persaingan ketat antar pengepul bisa membuat margin penjual tipis.
- Surabaya: Pertumbuhan pelabuhan dan ekspor logam membuat peluang kenaikan harga jangka panjang lebih besar.
- Bandung: Kebutuhan bahan baku manufaktur terus naik, sehingga harga tembaga bekas diprediksi semakin stabil.
- Medan: Sedang gencar membangun kawasan industri baru. Dalam 2–3 tahun ke depan, kota ini berpotensi menyalip Bandung dari sisi permintaan tembaga.
Nilai Tambah Ekonomi: Tembaga Bekas Bukan Sekadar Barang Rongsok
Hal menarik lain yang jarang dibahas adalah bagaimana tembaga bekas ikut mendorong ekonomi lokal:
- Menghidupkan UMKM: Banyak bengkel kecil hingga perajin (seperti pengrajin Media Logam di Boyolali) memanfaatkan tembaga untuk produk bernilai tinggi.
- Mengurangi Impor Bahan Baku: Industri dalam negeri bisa lebih mandiri jika pasokan tembaga bekas terjaga.
- Peluang Investasi: Beberapa pengepul besar mulai melihat tembaga bekas bukan hanya sebagai barang dagangan, tapi juga aset investasi jangka panjang.
Biaya Tak Terduga Saat Menjual Tembaga Bekas
Banyak orang mengira harga tembaga bekas hanya soal “berapa per kg”. Padahal, ada biaya tambahan yang memengaruhi nilai bersih yang Anda terima:
- Transportasi: Mengangkut 50–100 kg tembaga ke pengepul bisa mengurangi margin jika lokasi jauh.
- Pemotongan Berat: Beberapa pengepul mengurangi berat untuk mengantisipasi kotoran/isolasi. Biasanya 1–3% dari total.
- Pembayaran Ditunda: Ada pengepul yang tidak membayar tunai, melainkan transfer beberapa hari kemudian. Ini berarti ada cost of money yang jarang diperhitungkan penjual.
Insight: Terkadang harga per kg lebih rendah, tapi jika pengepul dekat dan bayar tunai, nilainya lebih menguntungkan dibanding harga tinggi dengan biaya tambahan.
Manfaat Lingkungan dari Menjual Tembaga Bekas
Menjual tembaga bekas bukan hanya soal uang, tapi juga kontribusi ke ekonomi sirkular. Industri yang memakai tembaga daur ulang menghemat energi hingga 85% lebih rendah dibanding memproduksi tembaga dari tambang baru.
Bagi perusahaan (atau UMKM) yang peduli branding hijau, ini bisa jadi nilai tambah: menjual atau membeli tembaga bekas berarti ikut mengurangi jejak karbon.
Jalur Perjalanan Tembaga Bekas Hingga Sampai ke Pabrik
Banyak orang hanya tahu menjual ke pengepul, lalu selesai. Padahal, harga tembaga bekas bisa berbeda tergantung panjangnya rantai distribusi.
- Dari Pemilik ke Pengepul Kecil
Biasanya warga menjual langsung ke pengepul kecil di sekitar rumah. Harga di tahap ini masih paling rendah. - Pengepul Kecil ke Pengepul Besar
Pengepul besar membeli dalam jumlah banyak, sehingga bisa memberikan harga lebih tinggi dibanding pengepul kecil. - Dari Pengepul Besar ke Pabrik Peleburan
Di sinilah harga mencapai nilai tertinggi karena pabrik membutuhkan bahan baku dalam skala besar dan siap memprosesnya kembali.
Semakin sedikit perantara yang dilalui, semakin besar kemungkinan penjual mendapatkan harga terbaik.
Kesimpulan
Harga tembaga bekas di kota besar memang berbeda-beda. Jakarta dan Surabaya biasanya menawarkan harga lebih tinggi dibanding kota lain. Nilai jualnya bisa dipengaruhi oleh lokasi, kebutuhan industri, dan juga kualitas tembaga yang dijual. Kalau ingin untung lebih besar, Anda bisa membandingkan harga di beberapa tempat, menjual dalam jumlah banyak, dan mengikuti perkembangan harga pasar. Dengan cara itu, peluang untuk mendapat harga tinggi akan jauh lebih besar.