Memasuki tahun 2025, banyak pihak mulai melirik logam kuningan sebagai instrumen ekonomi yang potensial. Mulai dari industri manufaktur hingga pengrajin kerajinan kuningan, semua ingin tahu terakait harga logam kuningan saat ini dan proyeksinya ke depan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tren pasar, prediksi harga, serta faktor-faktor utama yang memengaruhi nilai jual logam ini. Bagi Anda yang ingin meningkatkan potensi keuntungan atau mempertimbangkan investasi jangka panjang, informasi di sini sangat penting untuk disimak.
Daftar Isi
Prediksi Harga di Tahun 2025
1. Proyeksi Berdasarkan Tren 5 Tahun Terakhir
Dalam lima tahun terakhir, harga logam kuningan mengalami fluktuasi yang cukup dinamis. Tahun 2020 menjadi awal dari kenaikan tajam akibat lonjakan permintaan industri. Tren tersebut terus berlanjut hingga 2023, dengan peningkatan harga rata-rata sebesar 12% per tahun.
Namun, tahun 2024 menyaksikan sedikit koreksi harga akibat melimpahnya suplai dari Asia Tenggara. Berdasarkan data pasar logam dunia, diprediksi bahwa Harga di tahun 2025 akan kembali menguat, dengan kisaran pertumbuhan antara 8% hingga 15%.
2. Pengaruh Harga Tembaga Global
Kuningan merupakan paduan dari tembaga dan seng. Oleh karena itu, fluktuasi harga tembaga global memiliki pengaruh langsung terhadap perubahan harga. Tembaga sendiri saat ini mengalami tekanan pasokan karena gangguan di tambang-tambang besar dunia seperti di Chile dan Peru.
Jika harga tembaga terus naik, maka biaya produksi kuningan juga akan ikut terdongkrak. Hal ini menjadi faktor krusial yang memperkuat prediksi bahwa logam kuningan akan menduduki harga tertinggi di tahun 2025.
Kegunaan Kuningan dan Dampaknya terhadap Harga
1. Industri Otomotif dan Elektronik
Industri otomotif dan industri elektronik menjadi konsumen utama kuningan. Material ini digunakan dalam pembuatan konektor, terminal, dan komponen kelistrikan karena konduktivitas dan ketahanannya terhadap korosi. Seiring berkembangnya mobil listrik dan perangkat pintar, permintaan terhadap kuningan melonjak tajam.
Tingginya permintaan di sektor industri ini menjadi salah satu penyebab naiknya Harga Logam Kuningan. Produsen besar pun mulai menyetok bahan baku lebih awal untuk menghindari lonjakan biaya di pertengahan tahun.
2. Kebutuhan Kerajinan dan Arsitektur
Tak hanya industri berat, produk kerajinan dan desain arsitektur modern juga berkontribusi terhadap tingginya permintaan kuningan. Warna yang mewah dan kesan elegan membuat logam ini digemari dalam pembuatan lampu gantung, furnitur, hingga aksesoris rumah tangga.
Dengan meningkatnya tren home decor yang menggunakan bahan kuningan, harganya pun ikut terdorong. Para pengrajin lokal seperti Media Logam juga mulai mencari pasokan kuningan berkualitas tinggi, yang otomatis meningkatkan nilai pasarnya.
Update Harga Logam Kuningan Tahun 2025
1. Harga per Gram & per Kilogram
Awal tahun 2025, data dari bursa logam Indonesia mencatat bahwa logam kuningan berada di kisaran harga Rp 120.000 hingga Rp 135.000 per kilogram untuk kualitas industri. Sementara untuk kualitas kerajinan premium, bisa mencapai Rp 145.000 per kilogram.
Untuk satuan gram, harga berkisar antara Rp 120 hingga Rp 145 tergantung kualitas dan bentuk logam. Konsumen rumahan biasanya membeli dalam jumlah kecil, sementara industri membutuhkan dalam tonase besar.
2. Perbedaan Harga Kuningan Lembaran, Batangan, dan Rongsokan
Harga kuningan juga ditentukan oleh bentuknya. Berikut ini adalah rincian harga per jenis logam:
- Kuningan Lembaran: Rp 135.000 – Rp 150.000/kg
- Kuningan Batangan: Rp 125.000 – Rp 140.000/kg
- Kuningan Rongsokan: Rp 65.000 – Rp 80.000/kg
Logam kuningan dalam berbentuk lembaran biasanya memiliki harga paling mahal karena memerlukan proses manufaktur tambahan. Batangan cocok untuk pengecoran, sementara rongsokan menjadi favorit industri daur ulang.
Analisis Pasar: Kenaikan atau Penurunan Harga?
1. Faktor Ekonomi Global
Salah satu penentu utama dalam naik turunya harga logam kuningan adalah kondisi ekonomi global. Resesi di negara maju dapat menurunkan permintaan kuningan industri, sementara pertumbuhan ekonomi seperti di India dan Tiongkok justru bisa menjadi penguat harga.
Tahun 2025 diprediksi menjadi tahun pemulihan ekonomi global pasca tekanan inflasi. Permintaan logam secara keseluruhan cenderung naik, termasuk kuningan. Ini membuka peluang harga yang lebih tinggi dalam jangka menengah hingga panjang.
2. Kebijakan Ekspor-Import Logam
Indonesia sendiri telah menerapkan kebijakan baru terkait ekspor bahan tambang mentah, termasuk yang berdampak pada industri logam. Pelarangan ekspor bijih tembaga dan dorongan hilirisasi berpotensi membuat pasokan bahan baku dalam negeri meningkat.
Namun, bagi pelaku ekspor, perubahan kebijakan ini bisa menjadi tantangan. Fluktuasi suplai dan demand global akan terus memainkan peran penting dalam menentukan Harga ke depannya.
Apakah Tahun 2025 Waktu Tepat untuk Investasi Kuningan?
Melihat seluruh indikator yang telah dibahas, tahun 2025 bisa menjadi momentum yang tepat untuk investasi di sektor kuningan. Prediksi kenaikan harga, didukung oleh meningkatnya permintaan industri dan keterbatasan pasokan global.
Baik Anda adalah pelaku industri, pengrajin, atau investor logam mulia, memahami fluktuasi harga logam kuningan akan membantu dalam pengambilan keputusan strategis. Dengan pemantauan harga yang rutin dan pemahaman terhadap faktor-faktor pemicunya, potensi keuntungan dari sektor ini sangat terbuka lebar.