Di Indonesia, cupronickel juga digunakan untuk pembuatan koin, khususnya untuk pecahan Rp500 dan Rp1000 karena ketahanannya yang baik dan tampilan yang menarik. Harga cupronickel berkisar antara Rp150.000 hingga Rp200.000 per kilogram, tergantung pada kemurnian dan komposisi spesifiknya.
2. Nickel Silver (Perak Nikel)
Nickel Silver, sering disebut German Silver atau Alpaca, adalah jenis tembaga putih yang terdiri dari tembaga (50-70%), nikel (10-25%), dan seng (15-30%). Meski namanya mengandung kata “silver”, paduan ini tidak mengandung perak sama sekali. Warnanya putih keperakan mirip perak asli, menjadikannya alternatif ekonomis untuk perak dalam berbagai aplikasi dekoratif.
Karakteristik mekanik nickel silver meliputi kekerasan yang cukup tinggi dan ketahanan aus yang baik. Paduan ini juga memiliki kemampuan polishing yang bagus, sehingga bisa menghasilkan permukaan yang sangat mengkilap. Dalam industri musik, jenis tembaga putih ini sering digunakan untuk membuat fret gitar dan komponen instrumen tiup.
Di Indonesia, pengrajin perhiasan tradisional sering menggunakan nickel silver untuk membuat aksesori seperti gelang, kalung, dan cincin dengan harga terjangkau. Jenis tembaga putih ini dijual dengan harga berkisar antara Rp120.000 hingga Rp180.000 per kilogram di pasaran, menjadikannya pilihan ekonomis untuk produksi massal.
3. Constantan
Constantan merupakan jenis tembaga putih dengan komposisi 55% tembaga dan 45% nikel. Keunikan paduan ini terletak pada resistivitas listriknya yang hampir konstan pada berbagai suhu, membuatnya ideal untuk aplikasi elektronik presisi. Warnanya cenderung silver keabu-abuan dengan sedikit semburat kekuningan.