Dalam beberapa tahun terakhir, harga tembaga global telah menunjukkan tren kenaikan karena meningkatnya permintaan untuk proyek infrastruktur di negara-negara berkembang dan pesatnya pertumbuhan industri elektronik yang juga menggunakan tembaga sebagai bahan utama.
Biaya Produksi dan Proses Manufaktur
Proses manufaktur pipa logam tembaga melibatkan beberapa tahapan yang memerlukan energi dan teknologi tinggi. Biaya produksi, termasuk energi, tenaga kerja, dan teknologi, berkontribusi secara langsung terhadap harga akhir tembaga pipa yang sampai ke konsumen.
Tembaga pipa untuk sistem AC juga harus memenuhi standar tertentu, seperti ASTM B88 atau standar JIS dari Jepang, yang mengharuskan proses quality control yang ketat. Standar ini memastikan bahwa pipa dengan material tembaga memiliki kemurnian, ketebalan, dan karakteristik mekanis yang sesuai untuk aplikasi pendinginan, namun juga menambah biaya produksi.
Kondisi Pasar Lokal dan Biaya Impor
Di Indonesia, meskipun ada beberapa produsen lokal, sebagian besar tembaga pipa AC masih diimpor dari negara-negara seperti China, Jepang, dan Korea Selatan. Biaya impor, termasuk bea masuk, pajak, dan biaya logistik, mempengaruhi harga akhir yang ditanggung oleh konsumen.