Jenis Rosok Tembaga – Rosok tembaga menjadi salah satu jenis limbah logam yang paling banyak diburu karena nilai jualnya tergolong tinggi. Bagi para pengepul, pengrajin, maupun pelaku usaha daur ulang, memahami jenis-jenis rosok tembaga adalah kunci untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
Setiap jenis memiliki karakteristik, tingkat kemurnian, dan harga jual yang berbeda, sehingga pengetahuan ini sangat penting sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual.
1. Tembaga Lidi Bening
Tembaga lidi bening adalah jenis rosok tembaga berbentuk kawat padat dengan permukaan mengkilap dan bersih dari oksidasi. Jenis ini biasanya berasal dari kabel listrik berkualitas tinggi yang sudah dikupas dari lapisan isolasinya. Kandungan tembaganya sangat murni sehingga nilai jualnya berada di kisaran Rp120.000–Rp130.000 per kg.
Pemanfaatannya sering diarahkan untuk bahan baku pembuatan kabel baru, komponen listrik, dan industri kerajinan logam.
Kelebihan: harga paling tinggi di kelasnya, kualitas tembaga sangat murni, dan mudah diolah kembali.
Kekurangan: jumlahnya jarang, membutuhkan proses pengupasan kabel yang cukup lama.
Baca Juga:
2. Tembaga Lidi Kusam
Jenis ini memiliki bentuk serupa dengan tembaga lidi bening, namun warnanya cenderung kusam akibat oksidasi atau paparan udara dalam waktu lama. Asalnya juga dari kabel listrik, namun tidak sebersih lidi bening. Harga jualnya umumnya di kisaran Rp110.000–Rp120.000 per kg.
Meski tingkat kemurniannya sedikit lebih rendah, tembaga lidi kusam tetap banyak dicari untuk industri konduktor listrik.
Kelebihan: masih memiliki kandungan tembaga tinggi, lebih mudah ditemukan dibanding lidi bening.
Kekurangan: harga sedikit lebih rendah karena perlu pembersihan ekstra sebelum dilebur.
Baca Juga:
3. Tembaga Lidi Gosong
Tembaga lidi gosong adalah kawat tembaga yang berubah warna menjadi hitam akibat proses pembakaran untuk menghilangkan isolasi kabel. Proses ini membuat permukaan tembaga teroksidasi, sehingga warnanya tidak secerah tembaga murni. Harga jualnya berada di kisaran Rp105.000–Rp115.000 per kg.
Biasanya digunakan kembali di industri pengecoran atau pembuatan komponen mekanik.
Kelebihan: mudah didapat karena proses pembakarannya cepat.
Kekurangan: kualitas turun karena oksidasi, membutuhkan proses pembersihan lebih lanjut.
4. Tembaga Serabut Bening
Jenis ini berupa untaian halus tembaga murni yang bersih dan mengkilap, umumnya berasal dari kabel fleksibel berkualitas tinggi. Karena bentuknya berupa serabut, proses peleburan lebih mudah. Harga jualnya bisa mencapai Rp115.000–Rp125.000 per kg.
Pemanfaatannya sering untuk pembuatan kabel fleksibel, peralatan elektronik, dan pengolahan ulang.
Kelebihan: bersih, murni, mudah dilebur.
Kekurangan: membutuhkan penanganan hati-hati agar serabut tidak tercecer.
5. Tembaga Serabut Kusam
Tembaga serabut kusam memiliki ciri untaian kecil yang sudah teroksidasi sehingga warnanya kurang mengkilap. Asalnya juga dari kabel fleksibel, namun kualitasnya di bawah serabut bening. Harga jual umumnya berkisar Rp105.000–Rp115.000 per kg.
Banyak dimanfaatkan untuk bahan baku industri listrik dan elektronik skala besar.
Kelebihan: mudah ditemukan, kandungan tembaganya masih cukup tinggi.
Kekurangan: perlu pembersihan dan penyaringan saat proses peleburan.
6. Tembaga Pipa
Jenis rosok ini berasal dari pipa tembaga bekas, biasanya digunakan dalam instalasi AC, kulkas, atau sistem pipa air panas. Bentuknya tabung padat dan tebal, dengan kandungan tembaga yang cukup murni. Harga jualnya berada di kisaran Rp100.000–Rp110.000 per kg, tergantung tingkat kebersihan dan ketebalan pipa.
Pipa tembaga banyak dipakai kembali untuk instalasi baru atau dilebur menjadi bahan baku logam.
Kelebihan: kuat, tahan karat, dan mudah diolah kembali.
Kekurangan: beratnya besar, memerlukan pemotongan sebelum dijual.
7. Tembaga Dinamo
Tembaga dinamo berasal dari lilitan kawat tembaga pada motor listrik, kipas angin, pompa air, atau mesin lainnya. Jenis ini sering kali dilapisi pernis tipis untuk melindungi dari panas dan gesekan. Harga jualnya sekitar Rp95.000–Rp105.000 per kg.
Digunakan kembali untuk industri kelistrikan dan pembuatan ulang lilitan motor.
Kelebihan: mudah ditemukan dari barang bekas elektronik atau mesin.
Kekurangan: perlu proses pembersihan lapisan pernis sebelum dilebur.
8. Tembaga Bakar
Tembaga bakar adalah hasil dari proses pembakaran kabel atau barang tembaga lain untuk memisahkan logam dari kotoran atau lapisan pelindung. Warnanya gelap dan terkadang berjelaga. Harga jualnya berada di kisaran Rp90.000–Rp100.000 per kg.
Pemanfaatannya biasanya sebagai bahan peleburan ulang dalam skala industri.
Kelebihan: proses pemisahan cepat.
Kekurangan: kualitas menurun akibat oksidasi berat, mengurangi nilai jual.
9. Dandang Tembaga
Dandang tembaga adalah peralatan masak besar yang terbuat dari tembaga murni, biasanya digunakan untuk memasak dalam jumlah besar di industri makanan. Meski bentuknya berbeda dari rosok tembaga kawat, nilai logamnya tetap tinggi. Harga jual bisa mencapai Rp95.000–Rp105.000 per kg.
Selain dilebur, dandang tembaga bekas sering dimanfaatkan kembali oleh pengrajin logam.
Kelebihan: ukuran besar, kandungan tembaga cukup murni.
Kekurangan: berat dan sulit diangkut jika berukuran besar.
10. Tembaga Gram
Tembaga gram adalah pecahan kecil atau potongan tipis tembaga dari limbah industri atau kerajinan. Bentuknya tidak beraturan namun tetap memiliki kandungan logam yang baik. Harga jualnya sekitar Rp90.000–Rp100.000 per kg.
Jenis ini sering dilebur untuk dijadikan bahan baku produk logam baru.
Kelebihan: mudah dilebur karena ukurannya kecil.
Kekurangan: sering tercampur kotoran atau logam lain, sehingga perlu proses pemurnian.