Tembaga yang sudah tidak terpakai umumnya dibedakan berdasarkan bentuk fisik dan kandungan logam yang tersisa di dalamnya. Setiap jenis memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda, tergantung dari asal dan proses pembentukannya.
Jenis Limbah Tembaga Berdasarkan Bentuknya
1. Limbah Tembaga Padat
Tembaga padat atau tembaga batangan yang paling banyak ditemui adalah limbah tembaga padat. Limbah ini berupa potongan logam, kabel bekas, pipa rusak, dan komponen mesin yang sudah tidak terpakai. Seringkali, limbah tembaga padat memiliki kadar logam yang masih tinggi sehingga sangat layak untuk didaur ulang.
Limbah tembaga padat sering dihasilkan dari sektor konstruksi, instalasi listrik, dan produksi alat berat. Karena ketahanannya terhadap korosi, sisa tembaga dari jenis ini masih bisa diproses menjadi bahan baku baru yang bernilai.
2. Limbah Tembaga Cair
Jenis limbah tembaga berikutnya adalah tembaga cair yang berasal dari proses pelapisan logam atau limbah industri pengolahan tembaga. Limbah ini seringkali mengandung ion tembaga yang dapat mencemari air jika tidak ditangani dengan benar.
Limbah tembaga cair memerlukan proses khusus untuk memisahkan kandungan tembaganya agar dapat digunakan kembali atau setidaknya dinetralisir agar tidak berbahaya bagi lingkungan.