
Mihrab merupakan elemen arsitektur yang memiliki nilai spiritual tinggi dalam sebuah masjid. Tidak hanya berfungsi sebagai penanda arah kiblat, mihrab juga menjadi pusat perhatian jamaah setiap kali salat dilaksanakan. Karena itu, keindahan, ketelitian desain, dan kualitas bahan menjadi faktor penting dalam menciptakan mihrab yang ideal. Banyak masjid modern kini memilih material logam seperti tembaga dan kuningan karena tampilannya yang mewah sekaligus kuat untuk penggunaan bertahun-tahun.
Daftar Isi
Seiring berkembangnya desain interior masjid, kebutuhan akan mihrab yang artistik dan tahan lama semakin meningkat. Penggunaan tembaga dan kuningan menjadi solusi karena material tersebut dapat dibentuk, diukir, dan disesuaikan dengan gaya arsitektur apa pun. Dalam dunia jual mihrab, dua material ini dikenal mampu menghadirkan kombinasi estetika dan durabilitas terbaik. Hal ini penting karena mihrab tidak hanya dipandang oleh jamaah, tetapi juga menjadi bagian yang memperkuat identitas visual masjid.
Pengerjaan mihrab logam dilakukan melalui proses yang panjang, mulai dari perencanaan, pembuatan pola, pengukiran, hingga finishing. Proses detail ini membutuhkan keahlian tinggi agar setiap unsur dekoratif terlihat presisi dan harmonis. Para pengrajin profesional di pusat kerajinan tembaga kuningan menawarkan berbagai inovasi desain—mulai dari motif kaligrafi arab, pola geometris, hingga ornamen tradisional Nusantara—yang dapat diaplikasikan sesuai kebutuhan masjid.
Salah satu alasan mihrab tembaga dan kuningan semakin diminati adalah kemampuannya untuk menampilkan kesan mewah tanpa membuat interior masjid terlihat berlebihan. Kilau khas logam yang elegan memberi sentuhan modern, sementara kekuatannya memastikan mihrab tetap indah dan kokoh dalam jangka panjang. Karena alasan inilah banyak takmir masjid, arsitek, maupun kontraktor memilih produk logam ketika mencari solusi jual mihrab berkualitas tinggi.
Desain Mihrab Tembaga Kuningan untuk Masjid Modern
Mihrab tembaga dan kuningan menjadi pilihan utama untuk masjid modern karena tampilannya yang mewah dan mampu menonjolkan keindahan arsitektur ruang imam. Material logam ini memberikan karakter visual kuat sehingga membantu mempertegas identitas desain interior masjid.
Penggunaan tembaga dan kuningan juga memberikan fleksibilitas luas bagi arsitek maupun takmir masjid untuk memilih bentuk lengkung, sudut, maupun pola yang sesuai dengan konsep bangunan. Material logam mudah dibentuk tanpa mengurangi kekuatan struktur sehingga ideal untuk kreasi artistik.
Desain mihrab modern umumnya menggabungkan unsur tradisional dan kontemporer, seperti ornamen kaligrafi dipadukan dengan pola geometris minimalis. Kombinasi kedua gaya ini membuat mihrab lebih relevan dengan kebutuhan masjid masa kini yang mengedepankan estetika dan fungsi.
Kelebihan lain dari mihrab tembaga dan kuningan adalah kemampuannya memantulkan cahaya secara lembut, menciptakan atmosfer hangat dan khusyuk di area imam. Efek visual ini membuat interior masjid terlihat lebih hidup tanpa penggunaan ornamen berlebihan.
Banyak masjid modern menggunakan mihrab logam sebagai elemen fokus utama karena tampilannya dapat di-custom sesuai karakter desain. Setiap detail ukiran dapat disesuaikan dengan nilai filosofis, budaya, atau identitas lokal yang ingin ditonjolkan oleh pengelola masjid.
Kualitas material yang kuat juga memastikan mihrab tetap kokoh meskipun digunakan dalam jangka panjang. Finishing tembaga dan kuningan yang tepat membuatnya tahan terhadap kelembaban dan perubahan suhu, sehingga tetap indah meski telah dipasang bertahun-tahun.
Kelebihan Menggunakan Mihrab dari Tembaga dan Kuningan
Mihrab berbahan tembaga dan kuningan menawarkan banyak keunggulan yang membuatnya semakin diminati dalam pembangunan masjid modern. Kedua material ini tidak hanya memberikan nilai estetika tinggi, tetapi juga menghadirkan kekuatan dan ketahanan yang lebih baik dibanding material dekoratif lainnya. Di tangan pengrajin profesional, tembaga dan kuningan mampu berubah menjadi elemen interior yang elegan, tahan lama, dan mudah dipadukan dengan berbagai konsep desain masjid.
- Material tembaga dan kuningan memiliki ketahanan alami terhadap kelembaban, sehingga tidak mudah korosi meski dipasang pada area yang cenderung lembap seperti ruang imam masjid. Kualitas daya tahannya menjadikan mihrab tetap stabil selama bertahun-tahun tanpa memerlukan perawatan intensif.
- Warna khas tembaga yang hangat serta kuningan yang bernuansa emas menciptakan karakter visual elegan yang tidak dapat ditiru material lain. Keindahan warna alami ini mampu meningkatkan kesan mewah dan memperkuat identitas interior masjid tanpa dekorasi tambahan.
- Kedua logam tersebut sangat fleksibel untuk dibentuk, memungkinkan pengrajin membuat ornamen detail seperti kaligrafi, pola arabesque, hingga motif geometris modern. Fleksibilitas inilah yang menjadikan mihrab logam lebih unggul dalam aspek kreativitas desain.
- Proses finishing tembaga dan kuningan mampu menghasilkan berbagai tampilan, mulai dari antique, glossy, hingga patina eksklusif. Ragam finishing ini memberi kebebasan bagi pengurus masjid untuk menyesuaikan gaya interior sesuai konsep dan karakter bangunan.
- Mihrab logam memiliki kemampuan memantulkan cahaya secara lembut sehingga membuat area imam tampil lebih hangat dan hidup. Efek pencahayaan alami ini memberikan kesan ruang yang lebih khusyuk tanpa membutuhkan tambahan lampu dekoratif berlebih.
- Kekuatan struktur logam menjadikan mihrab tidak mudah retak ataupun berubah bentuk meskipun digunakan dalam jangka panjang. Hal ini sangat penting untuk menjaga bentuk dan tampilan mihrab agar tetap presisi dan simetris.
- Permukaannya mudah dibersihkan dan tidak menyerap debu, sehingga perawatan rutin dapat dilakukan dengan cepat. Mihrab logam tetap terlihat baru meski telah digunakan bertahun-tahun, sehingga menghemat biaya perawatan jangka panjang.
- Mihrab tembaga dan kuningan lebih tahan terhadap benturan ringan maupun goresan. Struktur logamnya membuat produk tetap utuh sehingga aman untuk area masjid yang sering digunakan dan memiliki tingkat aktivitas tinggi.
- Nilai seni mihrab logam sangat tinggi karena sebagian besar pengerjaan dilakukan secara manual oleh pengrajin berpengalaman. Setiap ukiran memiliki karakter unik yang menambah kesan eksklusif serta memperlihatkan kualitas craftsmanship.
- Material tembaga dan kuningan bersifat premium dan memberikan nilai tambah visual yang signifikan bagi masjid. Keindahan yang ditawarkan menjadikan mihrab logam tidak hanya berfungsi sebagai penanda arah kiblat, tetapi juga sebagai elemen arsitektur bernilai tinggi.
Kombinasi estetika, kekuatan, dan fleksibilitas membuat mihrab tembaga dan kuningan menjadi salah satu pilihan terbaik untuk masjid yang ingin menghadirkan nuansa modern namun tetap berkarakter. Setiap detail desain dapat disesuaikan dengan konsep interior masjid sehingga memberi kesan harmonis dan menyatu secara visual.
Keunggulan-keunggulan ini membuktikan bahwa investasi pada mihrab logam bukan hanya tentang keindahan, tetapi juga tentang ketahanan jangka panjang dan nilai fungsional. Dengan pemilihan material serta pengerjaan yang tepat, mihrab tembaga dan kuningan mampu memperkuat identitas masjid sekaligus meningkatkan kenyamanan jamaah.
Proses Pembuatan Mihrab oleh Pengrajin Profesional
Proses pembuatan mihrab berbahan tembaga dan kuningan dilakukan melalui tahapan terukur yang membutuhkan keahlian khusus. Pengrajin profesional memastikan setiap detail, mulai dari pembentukan dasar hingga finishing akhir, dilakukan dengan ketelitian tinggi untuk mencapai hasil yang rapi dan presisi. Kualitas pengerjaan inilah yang membuat mihrab logam mampu menjadi elemen arsitektur bernilai tinggi di dalam masjid.
Setiap tahap produksi melibatkan perpaduan antara teknik tradisional dan teknologi modern untuk menjaga akurasi bentuk serta ketahanan struktur. Pengrajin berpengalaman akan menyesuaikan desain dengan kebutuhan masjid, memastikan motif, lekukan, dan proporsi benar-benar selaras. Proses intensif ini memastikan mihrab tidak hanya indah, tetapi juga kokoh dan siap digunakan dalam jangka panjang.
- Tahap perencanaan dimulai dengan pembuatan sketsa dan konsep visual sesuai permintaan masjid. Pengrajin mempelajari bentuk ruang imam, tema arsitektur, serta proporsi dinding sehingga desain yang dibuat mampu menyatu harmonis dengan interior masjid secara keseluruhan.
- Pemilihan material tembaga atau kuningan ditentukan berdasarkan kebutuhan kekuatan, tampilan warna, serta tingkat detail ukiran yang diinginkan. Lembaran metal berkualitas kemudian dipotong sesuai pola awal agar siap masuk ke tahap pembentukan.
- Tahap pembentukan dasar dilakukan dengan teknik hammering dan bending untuk mendapatkan struktur mihrab yang sesuai desain. Pengrajin memastikan setiap lengkungan simetris, proporsional, dan memiliki kekuatan yang baik sebelum masuk ke tahap ukiran.
- Proses ukir manual dilakukan oleh pengrajin ahli yang menguasai motif arabesque, kaligrafi, maupun pola geometris. Setiap goresan membutuhkan ketelitian tinggi agar menghasilkan kedalaman ukiran yang rapi dan konsisten di seluruh permukaan mihrab.
- Untuk desain kompleks, pengrajin memadukan teknik manual dengan alat bantu modern seperti mesin grafir atau laser cutting untuk memastikan pola kecil tetap presisi. Kombinasi metode ini membuat hasil akhirnya lebih detail dan halus.
- Setelah proses ukir selesai, bagian-bagian mihrab dirangkai menggunakan teknik pengelasan atau penyambungan khusus agar kuat secara struktural. Penyatuan panel dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari distorsi bentuk.
- Permukaan kemudian melalui proses penghalusan menggunakan amplas dan polishing untuk menghilangkan goresan serta mempersiapkan metal menerima finishing. Tahap ini menentukan tingkat kilau dan kejernihan permukaan mihrab.
- Finishing diterapkan sesuai permintaan, seperti antique brown, glossy, patina, atau kombinasi warna. Setiap tipe finishing membutuhkan teknik berbeda agar warna merata, tahan lama, dan mampu mempertahankan karakter alami logam.
- Setiap hasil produksi menjalani tahap inspeksi ketat untuk memastikan tidak ada cacat visual, sambungan tidak terlihat, dan kekuatan struktur mencukupi. Mihrab hanya diterima setelah memenuhi standar kualitas tinggi.
- Proses terakhir adalah pemasangan di lokasi masjid. Pengrajin memastikan mihrab terpasang dengan presisi mengikuti kontur dinding serta aman digunakan. Tahap ini menjadi penentu penyempurnaan tampilan dan fungsi mihrab secara keseluruhan.
Dengan proses pembuatan yang melalui banyak tahapan detail, mihrab tembaga dan kuningan menjadi karya seni yang memadukan estetika dengan ketahanan. Setiap langkah dilakukan oleh pengrajin yang memahami karakter logam sehingga mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk kebutuhan masjid.
Pengerjaan profesional ini juga memastikan mihrab bukan hanya berfungsi sebagai penanda arah kiblat, tetapi juga sebagai elemen arsitektur yang memperkuat keindahan interior masjid. Ketelitian dan pengalaman pengrajin menjadi nilai penting yang membuat mihrab logam tetap unggul dibanding material lain.
Pilihan Motif dan Ornamen untuk Mihrab
Pemilihan motif dan ornamen pada mihrab memiliki peran penting dalam membangun suasana spiritual serta estetika masjid. Setiap motif membawa makna simbolis yang kuat, mulai dari nilai keislaman, filosofi arsitektur Timur Tengah, hingga sentuhan budaya lokal yang menambah karakter khas. Dengan memahami ragam pilihan ornamen, pengurus masjid dapat menentukan desain mihrab yang tidak hanya indah, tetapi juga memperkuat nilai religius dan keagungan ruang ibadah.
1. Motif Kaligrafi Arab
Motif kaligrafi Arab menjadi pilihan paling populer karena mampu menghadirkan kesan sakral dan berwibawa pada mihrab. Kaligrafi yang digunakan biasanya berupa ayat Al-Qur’an, doa-doa khusus, hingga lafadz Asmaul Husna. Pengrajin mengukir tulisan tersebut dengan teknik presisi untuk menjaga keindahan setiap lekukan huruf.
Selain menjadi unsur dekoratif, kaligrafi pada mihrab juga berfungsi mengingatkan jamaah pada nilai-nilai keislaman saat melaksanakan salat. Setiap goresan huruf dibuat dengan komposisi seimbang agar tampilan keseluruhan tetap harmonis. Pengrajin sering menyesuaikan gaya kaligrafi—misalnya Tsuluts, Kufi, atau Diwani—dengan tema bangunan masjid.
Penerapan kaligrafi dapat dilakukan pada panel tengah, bagian lengkungan mihrab, atau sebagai ornamentasi tambahan di sisi kanan dan kiri. Penggunaan kombinasi guratan kaligrafi dengan finishing metal yang berkilau memberi efek visual yang kuat dan menjadi pusat perhatian.
2. Motif Arabesque
Motif arabesque dikenal dengan pola lengkung berulang yang menyerupai dedaunan serta sulur tanaman. Ornamen ini menggambarkan keindahan ciptaan Allah dalam bentuk abstrak yang anggun dan simetris. Penggunaannya pada mihrab menciptakan nuansa elegan dan artistik tanpa menampilkan makhluk hidup secara langsung.
Arabesque sering dipilih karena mampu memenuhi estetika Islam yang menekankan harmoni dan kesempurnaan pola. Struktur yang saling menyambung memberikan kesan tak terputus, melambangkan kontinuitas iman dan ketauhidan. Motif ini sangat cocok diterapkan pada bagian samping atau lengkungan mihrab.
Keunikan arabesque juga terlihat dari kemampuan motif ini mengikuti bentuk mihrab, baik model setengah lingkaran, persegi, maupun lengkung tinggi. Pengrajin akan mengadaptasi besar-kecilnya pola agar selaras dengan proporsi ruang imam.
3. Motif Geometris Islami
Motif geometris merupakan salah satu karakter khas seni Islam yang menonjolkan pola matematis seperti segi delapan, bintang, dan grid simetris. Pola ini menciptakan tampilan modern namun tetap sarat makna filosofis. Keindahan pola geometris terletak pada repetisi bentuk yang presisi dan detail.
Dalam pembuatan mihrab, motif geometris banyak digunakan untuk memberikan kesan tegas dan futuristik. Pengrajin biasanya menggabungkan beberapa pola untuk menciptakan tekstur visual yang lebih kaya. Pola ini sangat sesuai bagi masjid yang mengusung gaya minimalis kontemporer.
Pada permukaan metal, pola geometris dapat dibuat dengan teknik grafir, ukir manual, maupun laser. Setiap sudut pola dikerjakan dengan ketelitian tinggi agar tetap tampak selaras. Hasilnya memberikan dimensi visual yang menarik ketika terkena cahaya.
4. Motif Bunga Klasik Islami
Motif bunga merupakan elemen dekoratif yang banyak digunakan dalam arsitektur Timur Tengah. Meskipun berbentuk flora, motif ini tetap mengikuti prinsip seni Islam yang menghindari representasi makhluk hidup secara realistis. Bunga yang digunakan biasanya berupa bentuk abstrak yang penuh gaya.
Pada mihrab, motif bunga memberi sentuhan lembut dan menenangkan, sehingga menciptakan suasana ibadah yang lebih khusyuk. Pengrajin menggunakan teknik emboss untuk menonjolkan lekukkan kelopak agar tampak lebih hidup dan bertekstur.
Motif ini ideal untuk mihrab berfinishing warna gold atau bronze karena menghasilkan efek visual hangat. Kombinasi bunga dengan garis lengkung membuat tampilan mihrab lebih harmonis dan estetik.
5. Motif Mughal India
Gaya Mughal India menghadirkan bentuk-bentuk ornamental besar, dramatis, dan penuh ukiran detail. Motif ini terinspirasi dari arsitektur masjid dan istana kuno di India yang kaya dekorasi. Mihrab dengan motif Mughal tampak megah dan berkelas.
Motif ini cocok untuk masjid besar atau masjid yang ingin menonjolkan identitas budaya Asia Selatan. Polanya meliputi lengkungan tinggi, bunga teratai, serta ornamen simetris dengan detail sangat padat. Sentuhan ini memberikan karakter artistik yang kuat.
Pengrajin membutuhkan keahlian tinggi untuk membuat motif Mughal karena kerumitannya. Ukiran dikerjakan secara bertahap agar struktur tetap stabil. Hasilnya menghasilkan mihrab yang tampak seperti karya seni monumental.
6. Motif Andalusia
Motif Andalusia menggabungkan nuansa Arab, Eropa, dan Mediterania. Ornamen ini sering ditemukan pada bangunan seperti Alhambra di Spanyol. Ciri khasnya berupa ukiran penuh detail dengan pola simetris rapat.
Pada mihrab, motif ini memberikan nuansa klasik sekaligus mewah. Ornamen Andalusia mudah dikenali dari garis melengkung, kanaluk, dan pola-pola kecil berulang yang menutupi permukaan. Kombinasi ini menciptakan keindahan rumit namun tetap tertata.
Mihrab bergaya Andalusia cocok untuk masjid dengan desain arsitektur klasik. Pengrajin biasanya menggunakan finishing warna emas antik atau perunggu tua untuk memperkuat kesan historis dan elegan.
7. Motif Timur Tengah
Motif Timur Tengah menampilkan karakter khas arsitektur Arab dengan garis lengkung besar, bentuk kubah kecil, dan pola simetris kuat. Motif ini begitu identik dengan desain masjid tradisional. Penggunaannya pada mihrab menambah nuansa autentik dan religius.
Ornamen Timur Tengah sering mengadopsi elemen dari seni Mesir, Persia, dan Ottoman. Sentuhannya tampak pada bentuk pintu lengkung, ukiran tebal, serta pola-pola yang mengikuti struktur arsitektur masjid klasik.
Motif ini sangat fleksibel diterapkan baik pada mihrab berukuran kecil maupun besar. Pengrajin dapat menyesuaikan ketebalan ukiran agar tetap proporsional terhadap dinding imam.
8. Motif Minimalis Modern
Motif minimalis modern hadir sebagai solusi bagi masjid masa kini yang mengutamakan kesederhanaan tanpa menghilangkan nilai estetika. Motif ini menggunakan garis bersih, pola ringan, dan ornamen tidak terlalu padat.
Mihrab dengan gaya minimalis lebih menonjolkan bentuk dan pencahayaan daripada ukiran rumit. Garis vertikal atau horizontal halus menjadi ciri khasnya. Desain seperti ini memberikan ruang imam tampilan bersih, kontemporer, dan elegan.
Motif minimalis juga cocok untuk ruang masjid kecil karena tidak membuat visual tampak penuh. Pengrajin memadukan teknik presisi untuk menciptakan permukaan rapi dan modern.
9. Motif Nusantara
Motif Nusantara menampilkan identitas budaya lokal dalam bentuk ornamen khas seperti motif batik, ukiran Jepara, atau pola tradisional berbagai daerah di Indonesia. Penerapan motif ini pada mihrab memberi karakter kuat yang mencerminkan jati diri bangsa.
Motif batik kawung, parang, atau mega mendung sering menjadi inspirasi desain. Polanya disesuaikan agar tetap memenuhi estetika Islam dan tidak menampilkan unsur makhluk hidup. Hasilnya menciptakan perpaduan budaya yang harmonis.
Mihrab bermotif Nusantara sangat cocok untuk masjid daerah atau masjid yang ingin mengangkat kekayaan budaya Indonesia. Pengrajin biasanya menggunakan teknik ukir klasik untuk menonjolkan detail tradisional.
10. Motif Kombinasi Custom
Motif custom merupakan pilihan bagi masjid yang menginginkan desain unik sesuai konsep tertentu. Kombinasi dapat berupa penggabungan kaligrafi, pola geometris, dan ornamen lokal sehingga menciptakan mihrab yang benar-benar berbeda.
Pengrajin akan membuat konsep desain dari awal berdasarkan permintaan pengurus masjid, mempertimbangkan bentuk ruang, tema interior, dan karakter bangunan. Desain custom membutuhkan pengerjaan lebih detail karena tidak mengikuti pola standar.
Mihrab dengan motif kombinasi custom memberikan fleksibilitas penuh dalam desain, sehingga hasil akhirnya benar-benar eksklusif dan mencerminkan kebutuhan khusus masjid tersebut.
Kustomisasi Ukuran dan Bentuk Sesuai Kebutuhan Masjid
Salah satu keunggulan mihrab logam adalah fleksibilitas dalam menentukan ukuran dan bentuk. Mulai dari yang berdesain melengkung, kubah kecil, hingga dinding panel besar dapat dibuat secara presisi mengikuti ruang imam masjid. Kemampuan penyesuaian inilah yang membuat layanan jual mihrab custom sangat relevan untuk proyek masjid skala kecil hingga besar.
Daya Tahan dan Perawatan Mihrab Logam
Mihrab berbahan tembaga dan kuningan memiliki umur pakai panjang berkat ketahanan materialnya. Perawatan yang diperlukan pun relatif mudah, cukup dibersihkan secara berkala untuk menjaga kilau alami logam. Dengan perawatan ringan ini, mihrab dapat tampil seperti baru selama bertahun-tahun.
Penerapan Mihrab Tembaga Kuningan pada Masjid Modern
Banyak masjid modern kini mengaplikasikan mihrab logam karena mampu memberikan kesan prestisius dan harmonis dengan interior kontemporer. Baik untuk masjid perkotaan, masjid kampus, maupun masjid perusahaan, mihrab logam menawarkan kombinasi seni dan fungsi yang jarang ditemukan pada material lain.
Contoh Kasus Pemasangan Mihrab Logam
Salah satu contoh nyata adalah pemasangan mihrab tembaga pada masjid besar di Jawa Tengah, di mana material dipilih karena ketahanan dan estetika. Pengurus masjid melaporkan bahwa jemaat sangat mengapresiasi kualitas dan keindahan visualnya. Hasil ini menggambarkan bagaimana mihrab logam dapat meningkatkan kenyamanan dan kekhusyukan ibadah.
Harga Mihrab Tembaga dan Kuningan
Harga mihrab tembaga dan kuningan dipengaruhi oleh ukuran, kerumitan detail, dan desain keseluruhan. Semakin besar dimensi serta semakin kompleks ornamen ukirnya, biaya produksinya tentu akan meningkat. Material logam premium membutuhkan proses pengerjaan teliti agar hasilnya sebanding dengan estetika yang diharapkan.
Material tembaga cenderung memiliki harga lebih tinggi dibanding kuningan karena karakteristiknya yang lentur, mudah dibentuk, serta menghasilkan warna merah keemasan yang mewah. Namun, kuningan tetap menjadi pilihan populer berkat tampilannya yang klasik dan daya tahan kuat untuk penggunaan jangka panjang di area masjid.
Harga mihrab juga ditentukan oleh metode pengerjaan. Teknik ukir manual, kaligrafi timbul, atau ornamen tiga dimensi memerlukan waktu produksi lebih lama. Setiap detail harus dikerjakan dengan ketelitian tinggi demi menciptakan proporsi desain yang selaras dan nilai seni yang maksimal.
Jenis finishing turut mempengaruhi biaya akhir. Finishing antique, glossy, doff, ataupun patina membutuhkan bahan dan teknik khusus. Beberapa finishing bahkan dilakukan secara berlapis untuk menghasilkan warna stabil, tekstur halus, dan kilau yang konsisten pada permukaan logam.
Mihrab custom yang disesuaikan dengan bentuk ruangan masjid biasanya memiliki harga beragam. Pengrajin harus menyesuaikan kontur dinding, gaya arsitektur interior, hingga komposisi ornamen agar hasilnya benar-benar harmonis dengan konsep masjid. Hal ini membuat nilai investasinya fleksibel dan mengikuti kebutuhan.
Meskipun termasuk kategori produk premium, mihrab tembaga dan kuningan menawarkan investasi jangka panjang. Materialnya tahan lama, tidak mudah rusak, dan tampilan estetikanya tetap terjaga meski digunakan bertahun-tahun. Faktor inilah yang membuat mihrab logam semakin diminati oleh banyak masjid modern.
Tabel 10 Jenis Mihrab, Spesifikasi, dan Estimasi Harga
| Jenis Mihrab | Spesifikasi | Estimasi Harga |
|---|---|---|
| Mihrab Tembaga Ukir Kaligrafi Timbul | Tembaga 1 mm, ukir manual, finishing antique brown | Rp 25–45 juta |
| Mihrab Kuningan Motif Geometris | Kuningan 0.8 mm, panel geometris presisi, finishing glossy gold | Rp 18–35 juta |
| Mihrab Tembaga Full Arabesque | Tembaga 1.2 mm, ukiran kompleks penuh, patina premium | Rp 40–75 juta |
| Mihrab Kuningan Minimalis Modern | Kuningan polos, bentuk lengkung minimalis, finishing doff | Rp 12–22 juta |
| Mihrab Tembaga Kubah Mini | Panel mihrab + kubah kecil dekoratif, tembaga 1 mm | Rp 30–55 juta |
| Mihrab Kuningan Laser Cutting | Motif lafadz Asmaul Husna, cutting presisi 1 mm | Rp 15–28 juta |
| Mihrab Kombinasi Kayu Jati & Tembaga | Frame kayu jati, panel ukir tembaga tengah | Rp 25–48 juta |
| Mihrab Kuningan Lengkung Besar | Ukuran 3–4 m, rangka besi + kuningan 1 mm | Rp 60–120 juta |
| Mihrab Tembaga Motif Nusantara | Ukiran Jawa/Betawi/Sunda, kombinasi patina | Rp 20–38 juta |
| Mihrab Kuningan Full Panel Dinding | Menutup seluruh dinding imam, pola custom | Rp 45–95 juta |
Rekomendasi Pengrajin Mihrab Tembaga Kuningan

Jika Anda sedang mencari pengrajin terpercaya yang menyediakan mihrab berkualitas tinggi dengan pengerjaan detail, Media Logam Boyolali adalah salah satu rekomendasi terbaik. Mereka telah berpengalaman melayani berbagai proyek masjid skala nasional dan menyediakan layanan konsultasi desain profesional.
Pusat Kerajinan Tembaga Kuningan | Media Logam
Galeri seni di Jawa Tengah
Alamat: Tumang Tempel, RT.04/RW.13, Dusun II, Cepogo, Kec. Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57362, Kontak Kami / Instagram / Facebook / WhatsApp.
Untuk melihat lebih banyak koleksi dan inspirasi produk, Anda dapat cek produk kami dari pusat kerajinan tembaga kuningan Boyolali yang telah dipercaya berbagai proyek di Indonesia.


