harga kuningan per kilo

Jenis dan Harga Kuningan per Kilo September 2025

Harga kuningan per kilo terus menjadi perhatian bagi pelaku industri logam, pengrajin, hingga pengepul rongsok. Nilai jual logam kuningan tak hanya bergantung pada kondisi pasar logam global, tapi juga jenis dan kadar campuran logam di dalamnya.

Banyak orang belum memahami bahwa kuningan bukan sekadar logam berwarna emas kusam, tetapi memiliki beragam variasi dengan nilai ekonomis yang berbeda-beda.

Mengetahui jenis-jenis kuningan serta faktor yang memengaruhi harganya adalah langkah cerdas untuk mendapatkan nilai terbaik saat menjual atau membeli kuningan di bulan September 2025 tahun ini.

Jenis-Jenis Kuningan dan Karakteristiknya

Jenis dan Harga Kuningan per Kilo
Jenis dan Harga Kuningan per Kilo

Kuningan merupakan logam hasil perpaduan antara tembaga (copper) dan seng (zinc) yang memiliki karakteristik lunak namun kuat, mudah dibentuk, serta tahan korosi. Kombinasi antara dua logam tersebut menciptakan berbagai varian kuningan yang memiliki nilai jual berbeda. Berikut adalah jenis kuningan yang paling umum ditemukan di pasaran.

1. Kuningan Kuning (Yellow Brass)

Jenis kuningan ini memiliki kandungan tembaga sekitar 60-70% dan seng 30-40%. Warna kuningnya cenderung cerah dan sering digunakan dalam pembuatan kerajinan tangan, fitting pipa, serta aksesoris rumah tangga. Yellow brass tergolong kuningan dengan nilai jual yang tinggi karena kandungan tembaganya yang cukup dominan.

Kuningan kuning mudah dibentuk dan memiliki kilau yang menarik. Selain itu, ketahanannya terhadap korosi membuatnya banyak dipakai untuk keperluan arsitektural dan dekoratif. Dari sisi harga, jenis ini cenderung stabil karena banyak diminati oleh pengrajin dan industri kreatif.

2. Kuningan Merah (Red Brass)

Meski dinamai kuningan merah, logam ini sebenarnya lebih mendekati komposisi tembaga murni dibanding kuningan biasa. Kandungan tembaganya bisa mencapai 85% dengan campuran kecil seng, timah, dan terkadang besi. Nilai jual red brass jauh lebih tinggi karena mendekati tembaga murni, sehingga diminati oleh pabrik peleburan logam.

Kuningan merah lebih berat dibandingkan kuningan kuning dan biasa digunakan untuk membuat fitting pipa berkualitas tinggi, alat musik, serta komponen mesin. Karena kandungan tembaganya tinggi, harga kuningan per kilo untuk jenis ini bisa mendekati harga tembaga.

3. Kuningan Putih (White Brass)

Kuningan putih adalah jenis yang memiliki kandungan seng lebih dominan, sekitar 50% atau lebih, sehingga menghasilkan warna keperakan. Jenis ini lebih rapuh dan tidak sekuat kuningan kuning atau merah. Biasanya digunakan dalam industri otomotif sebagai komponen internal ringan.

Karena kandungan tembaganya rendah, harga jual kuningan putih lebih murah. Dalam transaksi scrap logam, jenis ini seringkali dibedakan secara ketat karena nilai ekonomisnya jauh di bawah kuningan lainnya.

4. Kuningan Cartridge

Cartridge brass dikenal sebagai bahan utama untuk selongsong peluru karena memiliki proporsi 70% tembaga dan 30% seng. Komposisinya memberikan keseimbangan kekuatan dan kelenturan. Jenis ini memiliki nilai jual tinggi dan banyak dicari oleh peleburan logam daur ulang.

Di pasar rongsok, cartridge brass dihargai lebih tinggi dibanding kuningan biasa, terlebih jika kondisinya masih bersih dan tidak tercampur bahan asing. Jenis ini juga memiliki pasar ekspor yang cukup stabil.

Update Harga Kuningan per Kilo September 2025

Memasuki bulan September 2025, harga kuningan mengalami sedikit kenaikan dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan dari industri kerajinan dan beberapa pabrik peleburan yang kembali aktif setelah libur panjang semester pertama.

1. Rata-Rata Harga Pasar

  • Kuningan Kuning Bersih: Rp 65.000 – Rp 70.000 per kilo
  • Kuningan Merah (Red Brass): Rp 75.000 – Rp 82.000 per kilo
  • Kuningan Putih (White Brass): Rp 45.000 – Rp 50.000 per kilo
  • Cartridge Brass: Rp 72.000 – Rp 78.000 per kilo
  • Kuningan Campuran/Rongsok: Rp 35.000 – Rp 40.000 per kilo

Harga di atas merupakan harga jual ke pengepul besar atau tempat peleburan langsung. Jika menjual ke pengepul kecil atau toko rongsok lokal, biasanya harga bisa turun sekitar Rp 5.000 – Rp 10.000 per kilo, tergantung kondisi barang dan kualitas logam.

2. Perbandingan dengan Bulan Sebelumnya

Dibanding Juni 2025, rata-rata harga kuningan naik sekitar 3–5%. Kenaikan ini masih dalam batas wajar dan belum menunjukkan gejolak pasar yang signifikan. Kenaikan tertinggi terjadi pada red brass yang permintaannya meningkat dari pabrik peralatan elektronik.

Bagi pemilik logam kuningan bekas atau pengrajin yang ingin menjual limbah produksinya, bulan September ini merupakan momen yang cukup baik untuk menjual karena harga sedang stabil tinggi.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Kuningan per Kilo

Fluktuasi harga kuningan per kilo tidak terjadi secara acak. Ada beberapa faktor utama yang memengaruhi naik-turunnya harga logam kuningan di pasaran, baik lokal maupun global.

1. Kandungan Tembaga dalam Kuningan

Kadar tembaga dalam campuran kuningan sangat mempengaruhi nilai jualnya. Semakin tinggi kandungan tembaga, semakin mahal harga per kilonya. Sebab, tembaga sendiri memiliki nilai pasar yang tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya.

Kuningan dengan komposisi 70% tembaga tentu lebih mahal dibanding kuningan dengan hanya 50% tembaga. Oleh karena itu, pengepul dan penjual logam kerap melakukan uji kadar logam sebelum menetapkan harga jual-beli.

2. Kondisi Barang (Bersih atau Campuran)

Harga kuningan bersih yang belum tercampur logam lain akan lebih tinggi dibanding kuningan campuran atau bekas. Misalnya, kuningan dari sisa pembuatan kerajinan lebih bernilai dibanding kuningan bekas mesin yang sudah berkarat atau bercampur minyak.

Barang dalam kondisi bersih dan kering sangat disukai oleh pabrik peleburan karena tidak memerlukan proses penyortiran tambahan. Maka dari itu, pemilahan yang baik sebelum menjual bisa meningkatkan harga jual.

3. Lokasi dan Jaringan Penjualan

Harga kuningan per kilo bisa berbeda tergantung lokasi penjualannya. Di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, harga cenderung lebih tinggi karena akses ke peleburan dan ekspor lebih mudah. Sementara di daerah terpencil, harga bisa turun karena biaya angkut dan distribusi yang tinggi.

Selain itu, jaringan penjualan juga mempengaruhi. Penjual langsung ke pabrik bisa mendapatkan harga lebih baik dibanding menjual ke pengepul kecil. Akses informasi harga pasar juga sangat menentukan posisi tawar.

4. Permintaan Industri dan Nilai Tukar

Permintaan dari industri manufaktur logam dan kerajinan bisa mendorong kenaikan harga. Ketika permintaan bahan baku logam meningkat, maka harga kuningan akan ikut terdongkrak. Hal ini biasa terjadi menjelang musim produksi industri otomotif atau ekspor kerajinan besar-besaran.

Faktor eksternal seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar juga bisa memengaruhi harga logam, termasuk kuningan. Karena banyak bahan baku logam diperdagangkan dalam dolar, maka pelemahan rupiah bisa mendorong kenaikan harga lokal.

Harga kuningan per kilo di bulan September 2025 menunjukkan tren yang stabil dengan sedikit kenaikan di beberapa jenis logam. Mengetahui jenis-jenis kuningan serta faktor yang memengaruhi nilai jualnya dapat membantu siapa pun yang ingin menjual atau membeli logam ini secara lebih cerdas.

Dengan menyortir jenis logam, menjaga kebersihannya, dan menjual pada waktu yang tepat, nilai kuningan bisa dimaksimalkan. Terus ikuti perkembangan pasar logam agar bisa mendapatkan harga terbaik dan mengoptimalkan keuntungan dari logam yang satu ini.